AASB Tetap Gelar Aksi Hingga UU Cipta Kerja Dicabut
jpnn.com - CISARUA - Pimpinan Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) meminta para buruh siaga penuh untuk kembali melakukan aksi unjuk rasa hingga pemerintah mencabut UU Cipta Kerja.
Seruan tersebut disampaikan saat Presidium AASB melakukan evaluasi terkait aksi unjuk rasa yang digelar di Patung Kuda, Jakarta, 10 Agustus lalu.
Kegiatan evaluasi dilaksanakan di Cisarua, Bogor, Jabar, 20-22 Agustus, dirangkai dengan Focus Group Discussion (FGD) yang menghadirkan beberapa pembicara untuk pendalaman materi.
Di antaranya ekonom Faisal Basri, aktivis buruh migran Eni Lestari, jurnalis senior Farid Gaban, dan jurnalis investigasi Dandhy Laksono.
Anggota Presidium AASB Rudi HB. Daman yang juga Ketua Umum GSBI menyebutkan bahwa salah satu keputusan strategis dalam Pertemuan Cisarua, menemui toko-tokoh politik, agama dan organisasi rakyat.
"Banyak tokoh politik, agama dan tokoh organisasi rakyat lain yang sejak awal menolak terbitnya UU Cipta Kerja. Untuk itu kami akan mengajaknya berjuang bersama-sama," ujar Rudi.
Sementara itu, Anggota Presidium Daeng Wahidin yang juga Presiden PPMI meyakinkan kepada peserta untuk tetap menjaga semangat yang makin bangkit setelah menyaksikan aksi 10 Agustus lalu heroik dan damai.
“Sebagai pimpinan, harus bisa menjaga semangat para anggota yang sedang tinggi-tingginya dengan menanyakan kapan lagi akan ada aksi berikutnya untuk mendesak pencabutan UU Omnibus Law ini," katanya.
Aliansi Aksi Sejuta Buruh bakal tetap menggelar aksi unjuk rasa hingga pemerintah mencabut UU Cipta Kerja.
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- Erick Dinilai Tak Mampu Implementasikan UU Cipta Kerja
- Satgas UU Cipta Kerja Gelar FGD Bahas Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
- Satgas UU Cipta Kerja Apresiasi Perempuan Pemilik Usaha Mikro
- Garap Buku UU Cipta Kerja, Satgas Serap Masukan Akademisi, Praktisi hingga Jurnalis
- Satgas UU Cipta Kerja & DPMPTSP Jabodetabek Bahas Reformasi Perizinan Berusaha